Informasi Tentang Masa Subur (Bagian 1)




Pengertian serta pemahaman


Waktu subur satu waktu dalam siklus menstruasi wanita di mana ada sel telur yang masak yang siap dibuahi, sampai wanita itu melakukan hubungan seks karena itu bisa saja berlangsung kehamilan.

Siklus menstruasi dikuasai oleh hormon seks wanita yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perkembangan fisiologis pada tubuh wanita yang dapat disaksikan melalui beberapa tanda medis misalnya: 

1. Perkembangan suhu basal badan

2. Perkembangan sekresi lendir leher rahim (serviks)

3. Perkembangan pada serviks

4. Panjangnya siklus menstruasi (cara kalender)

5. Tanda minor kesuburan seperti ngilu perut dan perkembangan payudara.

Lewat pengalaman, babak subur dan babak tidak subur dalam siklus menstruasi dapat dilihat dengan cara yang tepat dan pengetahuan ini dapat digunakan untuk perencanaan kehamilan dan menghindari kehamilan.

Sebelum mengulas lebih lanjut tentang beberapa contoh itu, kita perlu membahas tentang cara fisiologis sperma dan siklus menstruasi.


Fisiologi sperma

Beberapa bukti Tentang sperma:

1. Sperma dibuat oleh testis dengan cara terus-terusan.

2. Di saat ejakulasi, sekitar 2 - 5 ml cairan semen dikeluarkan yang terbagi dalam 100 juta sperma per ml.

3. Sperma akan hidup untuk 3 - 5 hari atau lebih lama dalam serviks wanita jika ada lendir serviks yang suburban.

4. Penetratif sperma akan dirintangi oleh lendir sperma yang tebal yang tutup serviks selama saat tidak subur. Sperma yang tinggal di vagina akan dirusak dalam beberapa saat oleh keasaman cairan vagina.

5. Sperma dapat diketemukan pada cairan yang dikeluarkan lelaki sebelum berlangsung ejakulasi. Dengan fakta ini, coitus interuptus dapat mengakibatkan berlangsungnya kehamilan jika dilaksanakan pada saat subur.

Dengan bukti di atas, karena itu diambil kesimpulan jika seorang lelaki tetap pada kondisi subur, sedang kesuburan wanita berlangsung pada suatu siklus.


Fisiologi siklus menstruasi

Panjang siklus beragam dari 23 hari atau kurang untuk siklus pendek serta lebih dari pada 35 hari untuk siklus yang panjang. Ada beberapa wanita yang siklusnya teratur, sesaat ada juga yang beragam s/d 7 hari. Untuk semakin mempermudah pandangan, pada tulisan ini kita pakai rerata siklus 28 hari.

Siklus menstruasi di bawah kontrol hormon sex. Untuk mempermudah, siklus ini dipisah dalam 2 babak yakni babak sebelum ovulasi serta babak sesudah ovulasi.

Babak sebelum ovulasi – dikendalikan oleh FSH serta esterogen.

Kelenjar pituitari pada fundamen otak akan keluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung telur). Pematangan folikel ini akan tingkatkan produksi esterogen.

Di saat peningkatan esterogen dekati ovulasi, berlangsung perkembangan – perkembangan seperti berikut:

Endometrium (selaput lendir rahim) menebal.

Serviks jadi panjang serta lunak dan terbuka.

Lendir serviks yang dibuat oleh kelenjar-kelenjar pada serviks jadi lendir yang berteman dengan sperma.

Kenaikan garam, gula, serta asam amino untuk memberi makanan pada sperma.

Kenaikan cairan s/d 10 kali kenaikan volume lendir.

Lendir yang subur terbagi dalam 98 % air – terbuka, berkilat, licin, elastis yang disebutkan dampak spinnbarkeit.

Susunan lendir yang subur jika disaksikan dengan memakai nuclear magnetic resonance menunjukkan jaringan yang jarang-jarang hingga bisa dilalui oleh sperma.

Temperatur tinggal di tingkat yang rendah.


Saat esterogen capai tingkat spesifik dalam darah, kelenjar pituitari distimulasi untuk membuahkan LH yang bertambah cepat yang selanjutnya akan memunculkan ovulasi (pecahnya folikel yang masak serta keluarkan ovum ) dalam 36 jam setelah itu. 

Babak sesudah ovulasi – dikendalikan oleh progesteron

Sesudah ovulasi, LH mengakibatkan pecahnya folikel yang selanjutnya folikel itu akan bertumbuh jadi korpus luteum, yang menghasilkan progesteron.

Di bawah impak progesteron berlangsung perkembangan-perubahan:

Endometrium melunak buat menyiapkan diri untuk terima implantasi (penempelan) telur yang sudah dibuahi

Serviks memendek, keras, serta tertutup.

Lendir serviks jadi tidak berteman untuk menahan penetratif sperma.

Sesudah ovulasi ada perkembangan posisi kesuburan – jaringan filamen-filamen bertambah lebih padat membuat lendir yang tebal yang menahan penetratif sperma. Sperma dengan cepat akan dirusak oleh cairan vagina yang berbentuk asam

Temperatur akan bertambah seputar 0,2 ˚C atau bisa lebih.


Korpus luteum akan bertahan seputar 14 hari, selanjutnya akan kisut serta mati; progesteron akan turun; temperatur turun; serta endometrium akan alami disintegrasi hingga terjadi menstruasi serta kompletlah satu siklus.

Hari pertama menstruasi ialah hari pertama siklus. Hari-hari setelah itu dikasih nomor tetapi tidak termasuk juga hari pertama menstruasi selanjutnya. Hari-hari sesudah menstruasi adalah hari-hari yang relatif tidak subur. Babak subur berlangsung di seputar ovulasi. Ada lendir serviks mengisyaratkan awalnya babak subur, sebab sperma bisa bertahan hidup dalam lendir itu untuk menanti ovulasi. Sesudah ovulasi, kesuburan dipastikan dengan lamanya ovum bertahan hidup serta ada peluang berlangsungnya ovulasi ke-2 dalam 24 jam. Waktu tidak subur sesudah ovulasi dipastikan dengan gabungan suhu serta lendir kurang lebih 3 hari sesudah ovulasi. Babak ini akan usai sampai diawalinya menstruasi selanjutnya. Babak sesudah ovulasi ini paling efisien untuk hindari kehamilan.

Macam Panjang Siklus

Jeda waktu di antara ovulasi dengan waktu berlangsungnya menstruasi selanjutnya umumnya masih, yakni seputar 14 hari. Saat lamanya siklus beragam, ini berlangsung pada jeda di antara awalnya menstruasi dengan waktu ovulasi.

Pada siklus yang pendek, contohnya 21 hari, ovulasi berlangsung seputar di hari ke-7 serta di sini tidak ada babak tidak subur sebelum ovulasi. Sedang pada siklus yang panjang, contohnya 35 hari, ovulasi tidak berlangsung s/d hari ke 21, hingga memiliki hari-hari tidak subur sebelum ovulasi yang panjang.


Memperhatikan Perkembangan Fisiologis

Kita bisa memperhatikan siklus mentruasi dengan memperhatikan perkembangan fisiologis pada badan, dengan memakai gabungan beberapa tanda kesuburan. Beberapa indikator ini dengan cara ilmiah sudah dapat dibuktikan mencerminkan perkembangan hormonal serta posisi kesuburan dengan cara tepat.

Cara yang sangat efisien dengan memakai pendekatan beberapa tanda umumnya perkembangan temperatur yang digabungkan dengan perkembangan lendir serviks.

Tanda pertama- perkembangan temperatur

Kenaikan temperatur memperlihatkan ada ovulasi. Kenaikan temperatur yang tinggal semasa tiga hari memberikan indikasi 48 jam sesudah ovulasi serta mengisyaratkan dimulaiya babak tidak subur sesudah ovulasi. Kenaikan temperatur ini seputar 0,2 ˚C atau bisa lebih.

Pembacaan temperatur tidak bisa tentukan diawalinya waktu subur, hingga tidak dapat dipakai untuk tentukan waktu yang pas lakukan hubungan seks untuk memperoleh kehamilan.

Langkah untuk memakai tanda pertama ini ialah:

1. Temperatur diukur selekasnya sesudah bangun tidur sebelum bangun dari tempat tidur serta beraktivitas yang lain dan dilaksanakan kurang lebih di saat yang sama.

2. Waktu pengukuran yang beragam lebih dari pada 1 jam, harus dicatat.

3. Temperatur diukur melalui mulut, vagina, atau anus.

a. Mulut. Ujung perak termometer ditempatkan di bawah lidah dengan bibir tertutup semasa kurang lebih 5 menit.

b. Vagina. Termometer dimasukkan pada vagina dengan cara perlahan-lahan. Waktu pendataan kurang lebih 3 menit.

c. Anus. Dengan memakai jelly atau vaselin yang dioles-oleskan di ujung termometer, termometer dimasukkan pada anus dengan perlahan-lahan, dengan tempat berbaring pada salah satunya bagian serta lutut ditarik ke atas. Waktu pendataan kurang lebih 3 menit.

4. Untuk ketepatan, jika salah satunya cara sudah diambil untuk dipakai, karena itu seharusnya tidak ditukar s/d siklus selanjutnya.

5. Diagram dibikin dengan memvisualisasikan hasil pembacaan temperatur dengan satu titik pada tempat yang sesuai dengan. Beberapa titik ini selanjutnya dikaitkan untuk membuat satu diagram. Bila berlangsung kelupaan pengukuran, beberapa titik itu jangan disambung.

a. Termometer manual – bila air raksa stop antara dua angka, angka yang paling rendah yang dicatat.

b. Termometer digital – cuma menulis satu angka desimal

6. Termometer seharusnya dibikin bersih dengan kapas serta air dingin.

7. Diagram baru diawali di hari pertama menstruasi. Bila menstruasi mulai pada siang hari, hasil pengukuran saat pagi harinya dipindah pada diagram yang baru.

8. Segala hal yang tidak biasa seperti demam, tidur larut, situasi sedang stress seharusnya dicatat.

9. Seharusnya mempunyai dua buah termometer, untuk memperhitungkan jika termometernya pecah.


Interpretasi diagram temperatur

Siklus dengan ovulasi diikuti adanya diagram bifasik. Temperatur akan ada di tingkat yang rendah s/d berlangsungnya ovulasi saat kenaikan berlangsung seputar 0,2 ˚C atau bisa lebih. Kenaikan ini umumnya berlangsung dengan cara mendadak di antara sehari dengan hari selanjutnya. Setelah itu temperatur akan tinggal di tingkat yang semakin tinggi sampai sebelum atau pada awal menstruasi setelah itu.


Tentukan babak tidak subur sesudah ovulasi

Bila kehamilan dijauhi, hubungan seks tidak dilaksanakan selekasnya sesudah perkembangan temperatur dicatat. Sel telur bisa dibuahi s/d 12 jam sesudah ovulasi serta kelonggaran harus dibikin untuk peluang ovulasi yang ke-2 dalam 24 jam sesudah ovulasi yang pertama.

Untuk mengenali temperatur yang berkaitan, bisa dipakai ketentuan 3 di atas 6 (the rule of 3 over 6). Pada ketentuan ini, satu garis horisontal ditarik di atas temperatur paling tinggi pada suhu-suhu yang rendah. Enam hasil pengukuran temperatur akan ada pada atau di bawah garis horisontal ini. Garis vertikal selanjutnya ditarik di antara 2 hari saat temperatur bertukar dari tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi. Selanjutnya dibikin garis horisontal lagi pada suhu-suhu yang tinggi. Tiga hasil pengukuran temperatur pada atau di atas garis, menyaratkan diagram itu sesuai ketentuan 3 di atas 6.


Selekasnya sesudah tiga temperatur pada level yang tinggi dicatat, karena itu s/d akhir siklus, situasi ini adalah situasi tidak subur.

Pemakaian garis horisontal untuk menolong hindari kekeliruan interpretasi saat 6 temperatur pada level yang rendah menyangsikan. Ini dapat berlangsung contohnya pada menyusui, sesudah memakai pil kontrasepsi atau di saat premenopause.

Dengan pengalaman dalam menulis temperatur ini, bisa dikenal bentuk garis horisontal serta range normal untuk babak temperatur yang rendah serta babak pada temperatur yang tinggi. Pengalaman ini bisa menolong menginterpretasikan diagram yang semakin susah.


Macam peningkatan serta perkembangan temperatur

Kenaikan temperatur yang mendadak adalah bentuk yang seringkali didapati, dengan temperatur yang menunjukkan kenaikan tajam di antara sehari dengan hari selanjutnya.

Kenaikan temperatur yang lamban yakni temperatur bertambah dengan lamban sampai beberapa waktu.

Kenaikan temperatur anak tangga yakni kenaikan temperatur yang jika dilukiskan pada diagram akan membuat anak-anak tangga.

Kenaikan temperatur gigi gergaji yaiu kenaikan temperatur yang jika digmbarkan di diagram akan memvisualisasikan rangkaian temperatur pucuk serta lembah. Walau benar-benar jarang-jarang, bentuk ini semakin susah diinterpretasikan.

Dengan menggambar garis horisontal pada suhu-suhu rendah, bisa mengenali permulaan kenaikan temperatur. Babak tidak subur sesudah ovulasi diawali sesudah temperatur ke-5 sudah dicatat.

Macam hari berlangsungnya perkembangan temperatur

Panjang siklus akan beragam tapi perkembangan temperatur berlangsung 12 – 16 hari sebelum menstruasi selanjutnya hingga pada siklus yang pendek, peubahan temperatur berlangsung lebih dini, sedang pada siklus yang panjang berlangsung setelah itu. Panjang babak subur sebelum ovulasi akan beragam tapi babak tidak subur sesudah ovulasi condong masih.

Kenaikan temperatur

Kenaikan temperatur berlangsung jika pendataan temperatur 0,2 ˚C atau bisa lebih di atas suhu-suhu beberapa waktu awalnya. Kenaikan temperatur ini bisa karena disebabkan minum alkohol, tidur begitu larut, bangun begitu siang, sakit atau depresi Terkadang tidak didapat pemicu yang riil kenaikan temperatur ini.

Saat menginterpretasikan satu diagram, seringkali dibantu untuk memutari peningkatan tajam, hingga abnormalitas kenaikan tajam ini gampang dikenal.

Tiap berlangsung peningkatan temperatur yang tajam, semakin lebih baik jika ada keterangan mengenai peningkatan temperatur itu. Jika cuma satu peningkatan temperatur yang tajam pada 6 temperatur di tingkat yang rendah, temperatur itu bisa diacuhkan. Jika lebih satu, seharusnya dinanti beberapa waktu sampai tempatnya jadi kembali normal. Demikian pula jika berlangsung masalah yang memengaruhi 3 temperatur di tingkat yang semakin tinggi, seharusnya dinanti temperatur yang ke-4 untuk memberikan keyakinan ada infertilitas

Babak sesudah ovulasi yang pendek

Bila babak ini kurang dari 9 hari, siklus akan adalah siklus yang tidak subur sebab tidak waktu yang cukup untuk implantasi. Tetapi ini cuma bisa diketahui dengan cara restropekif.

Babak yang pendek ini bisa berlangsung di saat depresi, menyusui atau premenopause

Siklus anovulasi

Siklus anovulasi, siklus yang berlangsung tanpa ovulasi, diikuti dengan satu diagram monofasik yakni temperatur masih pada satu tingkat pada semua siklus. Siklus ini seringkali berlangsung pada premenopause, sesudah melahirkan serta sesudah memakai pil kontrasepsi.

Tanda Ke-2 – Perkembangan Lendir Serviks

Perkembangan lendir serviks bisa dilihat lewat vulva (alat kelamin luar) serta dicatat tiap hari. Perkembangan lendir dapat dilihat pada serviks dimana lendir itu akan ada satu hari sebelum tampil di vulva. Perkembangan ini kemungkinan disamarkan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.

Lendir serviks ini bisa dikenal dengan rasa/sensasi, penampakan, serta tes dengan jemari tangan.

Sensasi

Sensasi penting serta seringkali adalah hal paling sulit untuk didalami. Tidak ada atau adanya lendir dikenal dengan sensasi pada vulva. Sensasi kemungkinan adalah rasa yang pasti mengenai kering, lembab, lengket, basah, licin, atau lubrikasi

Penampakan

Kertas tisu putih serta lembut dioleskan pada vulva. Tisu akan basah apabila ada lendir serviks, lendir akan nampak menggumpal pada tisu. Warna lendir dicatat, kemungkinan berwarna putih, krem, kabur, atau terbuka. Lendir seringkali nampak juga pada celana dalam, pada keadaan kering hingga ciri-ciriistiknya sudah beralih

Tes Jemari

Tes ini dapat dilakukan pada lendir yang ada di atas tisu dengan ambil lendir itu dengan ujung jemari telunjuk dan ibu jemari. Dengan lahan terbuka, telunjuk diambil, ditarik lihat lendir. Lendir bebas elastis, atau gampang pecah, atau lembut, seperti putih telur yang mentah. Fleksibilitas ini dikenal dengan nama Reit Menulis ulang juga memungkinkan jika lendir suburban.



Sensasi pada vulva

Tes dengan jemari

Penampakan

Lembab atau

lengket

Lendir awal

sedikit

tebal

putih

lengket

condong berbentuk masih

Basah

Lendir pada saat peralihan

jumlah meningkat

semakin tipis

berawan

sedikit elastis

Berlisensi

Lendir dengan kesuburan tinggi

jumlah banyak

tipis

terbuka

elastis

(seperti putih telur yang mentah)


Popular posts from this blog

Sunat Perkecil Risiko Infeksi pada Anak

Percaya Dan Yakin Kehamilan Akan Datang